Jumat, 19 Mei 2017

Ketua Komisariat PMII Makhdum Ibrahim dan Pembina PKPT Menilai Misi Berdirinya PKPT IPNU-IPPNU STITMA Tidak Konstruktif



Ketua Komisariat PMII Makhdum Ibrahim dan Pembina PKPT Menilai Misi Berdirinya PKPT IPNU-IPPNU STITMA Tidak Konstruktif





"segoro wes asin kok tambah di uyahi", mungkin itulah pepatah jawa yang saya kutip dari diskusi disela-sela acara bersama Ketua Komisariat PMII Makhdum Ibrahim Tuban Sahabat Imam Setot Ali Basya, dan saya kira pas untuk saya tulis diawal tulisan ini. 

Untuk menciptakan kader NU yang militan dan menjaga keseimbangan di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Makhdum Ibrahim (STITMA) Tuban, Jum’at (19/05/17) pagi tadi, dilaksanakan pelantikan Pengurus Komisariat Perguruan Tinggi (PKPT) IPNU-IPPNU sebagai organisasi ekstra kampus. Acara ini juga dihadiri oleh berbagai kalangan organisasi baik intra maupun ekstra kampus.

Fendi Pradana Putra, selaku Ketua PKPT IPNU-IPPNU terpilih mengatakan, “PKPT IPNU-IPPNU ini baru ada dan dideklarasikan di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Makhdum Ibrahim (STITMA) Tuban, dengan adanya PKPT IPNU-IPPNU berdiri ini bertujuan sebagai wadah mahasiswa NU di STITMA dalam mengembangkan ke-NU-an dan ke-Aswaja-an yang berlandaskan pada ajaran Nahdlotul Ulama’, seperti halnya rutinan Yasin dan Tahlil serta Dziba’iyyah yang saat ini dinilai sudah semakin surut untuk menjaga tradisi NU dikalangan mahasiswa”.

Dari sambutan inilah yang memantik Ketua Komisariat PMII Makhdum Ibrahim Sahabat Imam Setot Ali Basya untuk berkomentar. Saat ditemui disela-sela acara pelantikan tersebut dia menegaskan bahwa “kalau memang seperti ini misi berdirinya PKPT IPNU-IPPNU STITMA buat apa berdiri dikalangan mahasiswa?”.
“Mahasiswa adalah kaum muda intelektual yang mampu membawa perubahan sebagai agen of change dan agen of control social yang nantinya di implementasikan baik dalam segi sosial agama, sosial kemasyarakatan maupun sosial politik. Dan kalau memang hanya bertujuan untuk menjaga tradisi NU dikalangan mahasiswa saja, mengapa kok jadi organisasi ekstra bukan intra saja?, dan mengapa kok tidak memanfaatkan UKM yang lain saja kalau memang Cuma menjaga tradisi NU?, dan ini akan menghilangkan esensi makna dari “mahasiswa’ itu sendiri yang mana ranah pola pemikiran maupun pola gerakannya sudah harus lebih ekstrem karena gejolak yang ada di Indonesia sangat besar, apalagi sekarang banyak sekali paham-paham yang mengatasnamakan Aswaja tetapi tidak sesuai dengan sikap nasionalisme dan saat ini keutuhan NKRI sedang terancam. Siapa lagi yang akan mempertahankan keutuhan NKRI kalau bukan kaum intelektual muda dari kalangan mahasiswa, kok begitu gampangnya tujuan PKPT IPNU-IPPNU berdiri dikalangan mahasiswa”. Ungkapnya dengan panjang lebar.

“STITMA ini kampus yang bernaungan NU, semua mahasiswa mayoritas juga kalangan NU dan Pesantren, ditambah lagi sudah ada organisasi yang berdiri bertahun-tahun untuk mewadahi mahasiswa NU di STITMA yaitu PMII Makhdum Ibrahim, eh.., kok malah berdiri lagi PKPT IPNU-IPPNU di STITMA sebagai organisasi ekstra pula. Kampus ini sudah kampus hijau, kampus ini sudah NU mengapa kok malah di NU kan lagi. Iki segoro, lha segoro iku wes asin, lapo kok di uyahi, gak lucu tha.” Imbuh sahabat Imam yang saat ini sudah semester 6 tersebut.

Tak hanya sahabat Imam saja. Disamping itu, Pembina PKPT IPNU-IPPNU Bapak Jamal Ghofir saat ditemui setelah acara tersebut juga menyayangkan misi berdirinya PKPT IPNU-IPPNU di STITMA selaku dia adalah Pembina organisasi tersebut sekaligus Alumni IPNU dan PMII. “Saya menilai tujuan berdirinya PKPT IPNU-IPPNU saat ini tidak konstruktif dan tidak relevan diguunakan dalam kalangan mahasiswa khususnya yang ada di STITMA, apalagi ini mengkhawatirkan hilangnya esensi hakikat dari makna mahasiswa itu sendiri sebagai agen of change dan agen of control sosial” Ungkapnya. (El-Sania)

PKPT IPNU-IPPNU STITMA TUBAN RESMI DILANTIK

 
PKPT IPNU-IPPNU STITMA TUBAN RESMI DILANTIK
 
 
Jum’at, 19 Mei 2017, mahasiswa STITMA Tuban telah melakukan pelantikan PKPT IPNU-IPPNU. Adapun ketua terpilih yaitu Fendi Pradana Putra sebagai ketua IPNU dan Qurrotu A’yun sebagai ketua IPPNU. Pelantikan ini dihadiri oleh berbagai organisasi yang ada baik internal yakni UKM saung Art-Ma, LPM STITMA, MAPALA El-Hera, Pramuka maupun eksternal kampus yang tak lain adalah PMII makhdum Ibrahim dan tamu undangan yang lainnya. Selain itu, dihadiri pula Ketua III STITMA Tuban Bapak Sofiyan Yunus sebagai perwakilan dari Kampus, beliau menuturkan bahwa beliau mengapresiasi dengan terselenggarakannya pelantikan ini dan diharapkan mampu bersinergi dengan organisasi eksternal mahasiswa yang ada disini yakni PMII.

“Dengan adanya pelantikan ini, akan ada wajah baru dalam dinamika yang ada didalam eksternal kampus yang nantinya saya berharap PKPT IPNU-IPPNU mampu bersinergi dengan PMII yang mana organisasi ini sudah lama berdiri didalam eksternal kampus dan bersama-sama untuk memajukan nama STITMA dalam pengembangan potensi yang dimiliki mahasiswa”. Imbuhnya.

Ketua PKPT IPNU-IPPNU, dalam sambutannya menyampaikan, tujuan berdirinya PKPT IPNU-IPPNU adalah sebagai wadah mahasiswa Nahdlotul Ulama’ di tingkat Perguruan Tinggi dalam mengembangkan ke-NU-an dan ke-Aswaja-an yang berlandaskan pada ajaran Nahdlotul Ulama’, seperti halnya rutinan Yasin dan Tahlil serta Dziba’iyyah yang saat ini dinilai sudah semakin surut untuk menjaga tradisi NU itu sendiri.

Melanjutkan dengan sambutan perwakilan dari PC IPNU-IPPNU juga menyampaikan bahwa berdirinya Pengurus Komisariat perguruan Tinggi IPNU-IPPNU sebagai pengembangan ilmu pengetahuan, sosial, agama dan yang lebih khusus yakni amaliyah NU.” Dan dengan adanya arti nama “pelajar” dalam singkatan IPNU-IPPNU jangan hanya dimaknai sebagai pelajar yang ada disekolah saja melainkan makna dari pelajar ini sangatlah luas”.Imbuhnya. (El_sania)

Catatan Seorang Mahasiswa Veteran

Catatan Seorang Mahasiswa Veteran Untuk memahami dunia dengan cara berbeda, kita harus bersedia untuk mengubah sistem keyakinan kita, m...